Aksa Amerta

                  Obsessive-Compulsive Disorder  (OCD) adalah sejenis gangguan mental. Orang dengan OCD memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan berulang (obsesi), serta perilaku (paksaan) kompulsif. C ontoh perilaku kompulsif adalah mencuci tangan 7 kali setelah menyentuh sesuatu yang mungkin kotor. Faktor Risiko OCD           Faktor risiko OCD meliputi faktor keturunan, struktur otak dan fungsinya (masih belum jelas), serta lingkungan hidup. Namun, hal yang paling memengaruhi adalah lingkungan hidup yang tidak mendukung perkembangan psikis pengidap sewaktu kecil, yaitu ketika anak sering direndahkan atau diejek karena ketidaksempurnaannya. Hal tersebut dapat menimbulkan perasaan timbal balik ingin melakukan hal yang sempurna. Penyebab OCD: Memiliki riwayat OCD dalam keluarga. Menderita gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, bipolar, depresi, atau sindrom Tourette. Gejala OCD:           Orang dengan OCD memiliki gejala obsesi, kompulsi, atau keduanya.

          Eating disorder atau gangguan makan adalah kondisi serius terkait dengan perilaku makan yang memberikan dampak negatif pada kesehatan, emosi, dan kemampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.           Kondisi ini termasuk dalam penyakit mental dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk mendapatkan nutrisi yang sesuai. Akibatnya, bisa membahayakan jantung, sistem pencernaan, tulang, gigi dan mulut, serta memicu penyakit lainnya. Tanda & gejala eating disorder: Anoreksia Nervosa adalah   kondisi yang berpotensi mengancam jiwa karena membuat penderitanya memiliki berat badan sangat rendah. Ini karena penderitanya enggan untuk makan karena takut berat badannya naik. Bulimia Nervosa adalah  jenis eating disorder yang membuat penderitanya makan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat, tapi diikuti usaha untuk memuntahkan makan, minum obat pencahar, atau obat penekan nafsu makan.  Ini karena mereka merasa bersalah, malu, dan takut akan kenaikan berat badan kare

          Skizofrenia adalah gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Penderita skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.           Berdasarkan data dari WHO, ada lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Sementara, menurut penelitian Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, diperkirakan ada 450.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Indonesia, termasuk skizofrenia.  Perlu diketahui bahwa penderita skizofrenia berisiko 2–3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda.   Gejala dan Penyebab Skizofrenia:           Gejala skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yakni gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif ditandai dengan perubahan persepsi yang mengakibatkan penderita berperilaku tidak wajar. Gejala tersebut bisa berupa halusinasi, delusi (waham), atau perilaku tidak normal.           Sementara itu, gejala negatif ditandai dengan ketidakmampuan penderita dalam

          Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan yang drastis pada suasana hati.  Penderita gangguan ini bisa merasa sangat bahagia kemudian berubah menjadi sangat sedih.            Berdasarkan data World Health Organization di tahun 2017, ada sekitar 45 juta orang di seluruh dunia yang menderita gangguan bipolar. Gangguan ini merupakan salah satu penyebab utama cacat dan kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia. Gejala dan Penyebab Gangguan Bipolar : Perasaan bahagia atau antusias Semangat yang menggebu-gebu Berkurangnya minat pada suatu kegiatan atau pekerjaan Sulit tidur atau  Insomnia Perasaan bersalah secara berlebihan Pengobatan dan Pencegahan Gangguan Bipolar:           Metode pengobatan yang dapat dilakukan berupa pemberian obat-obatan dan psikoterapi. Pengobatan gangguan bipolar ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi munculnya gejala, membantu penderita kembali beraktivitas seperti biasanya, dan menurunkan risiko mengalami gangguan kesehata

          Rasa cemas atau anxiety adalah hal yang normal dirasakan ketika seseorang menghadapi situasi atau mendengar berita yang menimbulkan rasa takut atau khawatir. Namun, anxiety perlu diwaspadai jika muncul tanpa sebab atau sulit dikendalikan, karena bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh gangguan kecemasan. Jika hal itu dibiarkan terus menerus hingga memburuk dan mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan kecemasan (anxiety disorder). Beberapa Gejala Anxiety yang perlu diketahui: Gugup, gelisah, dan tegang Detak jantung cepat Napas cepat Gemetaran Sulit atau bahkan tidak bisa tidur Banyak berkeringat Tubuh terasa lemas Sulit konsentrasi  Beberapa Jenis Anxiety yang Perlu Diketahui:  Gangguan Kecemasan Umum  Fobio Gangguan Kecemasan Sosial PTSD (Traumatic Stres Disorder) Gangguan Panik  Gangguan Obsesif Kumpulsif Beberapa Cara Mengatasi Anxiety: Mencukupi waktu tidur dan istirahat Membatasi konsumsi kafein dan minuman beralkohol Mengurangi

          Depresi adalah gangguan suasana hati atau mood yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berguna. Depresi yang berkelanjutan dan tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial, hingga muncul keinginan untuk bunuh diri. Gejala Depresi: Seseorang yang depresi umumnya menunjukkan ciri-ciri psikolog dan fisik tertentu. Ciri psikologis orang yang depresi adalah rasa cemas dan khawatir yang berlebihan, emosi yang tidak stabil, serta rasa putus asa atau frustasi. Sedangkan, kalau ciri-ciri fisik pada seseorang adalah sering atau selalu lelah dan tak bertenaga, pusing dan nyeri tanpa penyebab yang jelas, serta hilangnya selera makan.  Penyebab Depresi:  Peristiwa traumatis Tekanan batin (masalah keluarga, pekerjaan, atau yang lainnya) Pola pikir yang salah, sepe

         Toxic Positivity adalah perilaku yang mendorong seseorang untuk berusaha keras berbuat dan berfikir positif hingga menekan emosi negatif keluar. Jika seseorang menjadi terlalu positif sehingga menekan habis-habisan emosi buruk yang keluar, ini mampu menyebabkan stres berlebihan dan membuat orang tersebut tidak bisa rileks.                                                                                                      Ciri-ciri Seseorang dengan Toxic Positivity: Tidak Jujur Terhadap Perasaan Sendiri Sulit Mengelola Emosi Menghindari Masalah Motivasi yang Cenderung Menghakimi Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain Dampak yang Terjadi pada Seseorang dengan Toxic Positivity: Memicu Stress Anxiety atau Kegelisahan  Mengalami Gangguan Kesehatan Mental Merasa Paling Benar Bagaimana Cara Menghindari Perilaku Toxic Positivity: Cobalah Untuk Mengontrol Emosi Pahami Orang Lain Jangan Suka Membandingkan Berdamai dengan Diri Sendiri

            Menurut WHO , kesehatan mental adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Kesehatan mental merupakan dasar yang penting bagi seseorang karena kesehatan mental akan memengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya, lingkungan, dan memahami lingkungan sekitar. Berikut Penyebab Masalah Kesehatan Mental: Tekanan/masalah dalam kehidupan sehari-hari (pekerjaan, pertemanan, keluarga, dll...) Trauma dan kehidupan masa kecil yang kurang menyenangkan Tidak memiliki  support system Perubahan fisik Adanya masalah fisik yang serius Gaya hidup yang tidak sehat Memiliki keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental; Tanda-tanda Masalah Kesehatan Mental: Pikiran: Dengan memiliki banyak pikiran negatif, tidak dapat berpikir dengan jernih sehingga susah membuat keputusan, lamban dalam berpikir, serta memilik

           Halo! Saya Alya Najwa Karin dari kelas XA PRODISTIK MAN SIDOARJO. Apakah kalian pernah mendengar tentang Mental Health? Ataukah kalian pernah merasakan kecemasan berlebih? Itu adalah salah satu ciri orang terkena gangguan mental health. Nah, di sini saya akan menjelaskan tentang Mental Health atau Kesehatan Mental. Saya membawakan tema tentang Mental Health ini dikarenakan saya ingin memberikan beberapa pengetahuan seputar kesehatan mental yang menurut saya ini ilmu yang sangat penting bagi semua orang. Kesehatan mental adalah bagian terpenting dari tubuh kita, selain fisik, mental juga bagian penting yang harus diperhatikan.           Kesehatan mental sangat penting untuk menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan fisik. Ganguan mental atau kejiwa a n bisa dialami oleh siapa saja. Data Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2018 menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan  kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai 

  Nama: Alya Najwa Karin  Kelas: X IPA 5 Tempat, Tanggal, Lahir: Sidoarjo, 21 April 2006 Alamat: Permata Megah Asri H-3A Buduran, Sidoarjo Hobby: Mendengarkan musik, tidur, dan Membaca buku Cita-cita: Menjadi insinyur atau arsitektur  No. HP:  - Alamat Email: alyanajwak@gmail.com User IG: alyanajwak 

Kita bertemu pada siang itu. Indah parasmu membuatku terkelitik, bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta dengan lelaki sepertimu? menurutku, kamu manis, memikat seperti nektar yang madu selalu incar.